TimnasDay, Perbedaan Nonton SepakBola Secara Langsung Dan Menonton Lewat Televisi

oleh : Em Amir Nihat

TimnasDay! Tanggal 8 oktober 2017! Meskipun ini hanya laga ujicoba atau friendlymatch tetapi antusias penonton untuk datang ke Stadion Wibawamukti ini terbilang gila-gilaan. Ini juga merupakan debut saya sebagai penonton dalam artian menonton secara langsung ke stadion. Rasanya beda banget, Petjah abis bro.

Pertama, Saya akan membedakan dulu apa bedanya nonton di stadion langsung dan di rumah alias lewat televisi

Nonton di rumah alias menggunakan media televisi :

1. Tidak akan ketinggalan satu momenpun sebab pergerakan bola selalu dipantau oleh kamera

2. Permainan jadi terasa lincah dan cepat karena efek dari kamera yang berpusat pada bola

3. Kemeriahan bisa ditambah jika komentatornya asyik dan menarik, jika tidak bisa jadi kurang menarik

4. Bisa ngopi, ngerokok, makan, tiduran, lesehan atau kegiatan yang lain sebebasmu

5. Menonton hanya sekedar menonton artinya tidak menemukan energi semangat yang hebat secara langsung

Nonton lewat stadion langsung :

1. Bisa ketinggalan momen,sebab pusat perhatian tidak hanya permainan. Penonton, yel-yel, wasit, pemain atau hal-hal yang unik bisa jadi menjadi perhatian mata kita

2. Permainan jadi berasa biasa saja sebab kenyataannya tak secepat dan segesit yang di televisi tetapi rasa kepuasan jelas lebih utama di stadion langsung

3. Kemeriahan super total sebab energi dari penonton dan permainan dari pemain menjadi sangat asyik untuk dilihat. Utamanya jika akan memasuki goal dan prosesi goal, semua berteriak penuh semangat dan energi menggebu-gebu

4. Seperti nonton 4D artinya real apa adanya. Semua permainan, pemain, pelatih, penonton, wasit, semuanya real alias nyata

5. Ada kepuasan tersendiri dan ada rasa bangga yang amat besar jika menonton lewat stadion langsung

Kedua, saya akan mengomentari Timnas U19. Lagi-lagi menurut saya. Bagi saya pribadi TimnasU19 era Egi Cs lebih baik daripada era EvanDimas Cs. Bukan berarti era Evan Dimas Cs jelek tetapi komposisi pemain yang lengkap menjadi acuan saya menilai semua itu. Jika era Evan Dimas masih ada letak perbedaan antara pemain inti dan cadangan, jika era Egi Cs baik inti atau cadangan semuanya layak diberi support karena semuanya bagus. Belajar dari tempo dulu era Evan Dimas, yang saya takutkan adalah jika seringnya melakukan ujicoba maka Timnas malah kurang fokus pada laga yang utama atau yang penting. Saya juga dulu menduga banyaknya ujicoba yang dilakukan Evan Dimas Cs baik itu diluar negeri atau di dalam negeri membuat keasyikan bermain itu menjadi kurang waspada. Dalam artian jika keseringan menang, menang, imbang tanpa merasakan kesakitan akibat kalah, ditakutkan menjadi puas diri dan kurang waspada. Kurang peka terhadap lawan yang kuat. Mudah meremehkan lawan yang terlihat lemah. Bayangkan saja era Evan Dimas Cs kita melawan Barcelona, Madrid dan klub Eropa lainnya meskipun itu bukan tim seniornya tetapi apakah yang meminta bertanding itu tim Eropanya atau kita. Apa jangan-jangan ada agenda proyek mencari keuntungan dengan cara memproyeksikan agenda bermain lawan tim se-elit itu. Bukan apa-apa. Bukan tidak setuju. Masalahnya kita kan bermain dengan level yang boleh dibilang masih Asia Tenggara, bayangkan jika kemudian ada ngrasa puas diri, bangga diri atau lupa diri. Barangkali ini yang perlu kita waspadai. Jangan sampai timnas melakukan ujicoba yang asal-asalan. Ujicoba bukankah seharusnya sebagai alat ukur atau pertimbangan penguatan strategi pelatih. Pemilihan lawan dan tempat serta waktu bertanding juga teramat penting untuk dibahas dan didiskusikan. Jangan sampai gara-gara dijunjung terlalu tinggi kita jadi lupa posisi kita. Menjadi lupa apa tujuan utama ujicoba. Menjadi lupa apa hal yang terpenting dari tujuan latihan selama ini.

Ketiga, Sepakbola adalah olahraga yang paling dicintai Bangsa Indonesia. Lihat saja ! Apapun Umurnya asal Timnas pokoknya nonton. U12, U14, U16, U-19,U-23, Senior semuanya selalu sesak dipenuhi penonton. Drama-Drama SepakBola Timnas juga menjadi perbincangan yang masuk agenda Wahid.

Filosofi Sepakbola kita Bertahan ! Oper! Serang! Goal! (Entah siapa yang membuat ide ini ). Dari Ini saja bisa dilihat bahwa Sepakbola layaknya bhineka tunggal Ika. Menjadi wadah persatuan Bangsa Indonesia. Menjadi salah satu bukti Hubbul Waton Minal Iman. Menjadi bukti bahwa isu-isu PKI hanyalah agenda politik semata karena sudah jelas kecintaan kita kepada Indonesia. Yang terakhir, TimnasDay Dulu baru aku memilih kamu.

11 tanggapan untuk “TimnasDay, Perbedaan Nonton SepakBola Secara Langsung Dan Menonton Lewat Televisi

  1. Saya aja jauhan nonton PWK ke Cikarang +- 1 jam.. tapi pengalaman asyik itu sesuatu yg perlu kita ciptakan bro.. ini km pnglmn yg baik & positif juga.. ayo nonton bro

    Disukai oleh 2 orang

  2. Lebih aman juga.Tapi sensasi nonton langsung bisa jd pengalaman yg tk terlupakan.. minimal sesekali mba tp yg mainnya timnas kalo klub mmng agak riskan

    Suka

Tinggalkan komentar