oleh : Em Amir Nihat
Langit memejamkan matanya yang gelap itu
Lampu rumah mengucap salam rindu
Demikian juga lampu kendaraan kota menyambar mataku
Dengan rasa lelah di raga, aku istirahatkan kata – kata
Tapi waktu tidak pernah mau istirahat
Ia tidak peduli dengan suasana, ialah pembunuh paling nyata
Inilah sepi yang dulu aku cari, inilah sepi mutlak sepi
Tapi waktu tak mau sepi, ialah ramai yang tak henti
Demikian juga kesedihan, kesenangan, penyesalan dan semua gerak gerik menjadi kematian : Kalah dan terkapar
Oh celakakalah kita dari perjalanan waktu yang terlempar
Kebumen, 1 Oktober 2021