Sayyidul Istighfar dan Luasnya Rahmat Allah

oleh : Em Amir Nihat

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau”

Inilah kalimat istighfar yang agung. Kalimat pengakuan bahwa Allah adalah Tuhan yang berhak diibadahi serta pengakuan bahwa kita ini adalah hamba ciptaan Allah yang sadar bahwa sebelum kita dilahirkan di dunia sudah ada perjanjian ( zaman azali ) bahwa kita akan taat kepada Allah dengan ucapan QOOLU BALA SYAHIDNA ( Benar. Engkau adalah Tuhan kami, kami menjadi saksi ).

Di sayyidul istighar pula kita sadar ternyata kita tidak boleh hanya ingat dosa-dosa saja tetapi juga harus ingat nikmat-nikmat Allah. Setan selalu membisiki agar manusia ingat dosanya terus menerus dan lupa akan nikmat Allah supaya frustasi dan akhirnya malas beribadah. Cobalah hitung kembali dalam sehari, apa iya kita berbuat dosa terus. Pasti ada ibadahnya, kan? Senyum pada orang lain itu ibadah. Ramah pada orang lain ibadah. Menolong orang lain itu ibadah. Jangan terpenjara dengan rasa bersalah tetapi hadapilah dosa dengan rasa syukur pada Allah. Artinya bersikaplah proporsional dan jangan sampai kita menyikapi dosa malah membuat kita jauh dengan Allah. Bersyukurlah dan sadari nikmat-nikmat Allah itu supaya kita tidak minder dan frustasi.

Sayyidul istighfar juga menyadarkan kita bahwa mensifati Allah itu lebih banyak daripada ingat dosanya. Allah itu Maha Pengampun. Allah itu Maha Pencipta. Rahmat Allah lebih luas daripada seluruh dosa manusia. Bahkan Orang yang berputus asa dari Rahmat Allah digolongkan orang yang kafir. Jadi andai kita berdosa segera sadari dosa kita lalu mintalah ampun dan berusaha berbenah serta ingat pula nikmat-nikmat Allah yang kita terima lalu yakinlah bahwa Allah itu Maha Pengampun dan Rahmat Allah itu luas.

Alhamdulillah, astaghfirullohal’adzim, Yuk kita berbenah.

Tinggalkan komentar