Berlaku Obyektif pada Keadaan tanpa Melihat Cover Seseorang

oleh : Em Amir Nihat

Di era internet ini kita dengan mudah mengakses banyak hal. Tentu umumnya yang biasa diakses adalah perihal kegiatan kelompok atau ormas sendiri, kegiatan atau kajian ceramah ustadz / dai favorit, tokoh – tokoh idola favorit dan segala yang kita sukai.

Hal yang luput dan jarang disadari adalah lambat laun akan memunculkan efek inklusif. Kita bisajadi akan cenderung anti pada yang lain atau sudah mengecap buruk apa – apa di luar kelompok kita / ormas kita. Pokoknya tokoh itu bla bla bla, tokoh ini bla bla tanpa mengecek keobyektifan kejadiannya kita sudah memberi stempel buruk. Padahal bisa saja yang disampaikan adalah benar meskipun hal itu lewat tokoh yang tidak kita sukai. Ini pentingnya adil dan obyektif pada orang lain.

Ada ungkapan yang menarik yang saya rasa ini penting buat kondisi hari ini :

انظر ما قال و لا تنظر من قال

“Lihatlah apa yang disampaikan, dan jangan melihat siapa yang menyampaikan.”

Dengan melihat apa yang disampaikan itu artinya kita akan obyektif dengan ucapan, ceramah, kajian, pengajian, motivasi dll dari siapapun. Artinya andai kebenaran itu lewat orang yang tidak kita sukai tetap kita terima sebagai kebenaran. Dari ungkapan itu kita belajar menerima perbedaan, mau mendengar pendapat orang lain, dan tidak mudah berprasangka buruk pada orang lain.

Purwakarta, 29 Juli 2021

Tinggalkan komentar