Review Buku Slilit Sang Kiai

oleh : Em Amir Nihat

Buku “SLILIT SANG KYAI”

Merupakan kumpulan kolom karya Emha Ainun Nadjib. Kumpulan kolom-kolom ini dikumpulkan sehingga jadilah buku bernama “Slilit Sang Kiai”. Dibagi menjadi tiga Bab yakni Islam itu Islam, Matahariku Gerhana dan Bumi Tuhan.

Kata pengantar ditulis oleh Toto Rahardjo. Dan menurut saya dari kata pengantar kita bisa menerka isi buku ini.Sangat lengkap dan kaya akan penafsiran. Tak elok rasanya jika mencontek tetapi kata pengantar yang ditulis oleh Pak toto memang luar biasa. Dalam buku ini kitapun tidak harus urut dalam membaca karena ini buku kumpulan kolom-kolom. Artinya boleh meloncat-loncat yang penting bisa menangkap inti dan makna dari kolom tersebut.

SLILIT SANG KIAI

Dari kolom ini saya melihat gambaran yang jelas tentang bagaimana sebuah dosa walaupun kecil itu akan mempengaruhi orang tersebut kedepannya kelak. Slilit sang kyai menceritakan tentang seseorang kiai alim yang kebanyakan orang pun menduga bahwa ia ahli surga ternyata saat meninggal dia terhalang masuk surga sebab mengambil kayu kecil milik orang lain untuk membuang slilit. Dari cerita itu,kita bisa melihat bagaimana mencuri walaupun tarafnya kecil sekalipun akan berdampak hebat di kehidupan kelak. Lalu bagaimana jika kayu kecil itu berubah menjadi pencurian kayu gelondongan skala besar, korupsi uang negara dan pencurian skala besar. Sungguh mengerikan, bukan?

BERNIAGA DENGAN DAN DALAM ALLAH

Di kolom ini kita akan menjumpai cerita Kiai Muhammad yang akhirnya menolong semut kecil dengan timba daripada sholat luhur / dzuhur. Dari kolom ini kita bisa melihat bagaimana aksi manusia saat menghadapi keadaan yang serba berbenturan. Menolong orang atau lebih memilih sholat jum’at? Menolong orang kecelekaan atau memilih sholat berjamaah? Pilihan yang serba sulit karena keadaannya dituntut untuk memilih salah satu. Pilihannya akan menentukan apakah orang itu tingkat insan dan Abdullah yakni orang yang menghamba kepada Allah dan lebih fokus kepada Allah daripada sosial manusia atau meningkat menjadi khalifatulloh yakni orang yang bersosial kepada manusia, hewan dan alam semesta. Kita akan menemukan kata-kata sufi di kolom ini yakni Sufi perempuan bernama Rabiah Al Adawiyah : “ Ya Tuhan, jadikan tubuhku membesar sehingga memenuhi neraka, sehingga tidak tersedia lagi tempat di neraka itu bagi hamba-hambaMu.” Ini merupakan ungkapan walau terkesan gila tetapi sejujurnya mengandung tingkat sosial yang amat tinggi. Tingkat pengorbanan yang amat tinggi.

AKU SAKIT, KAU TAK MENJENGUKKU

Pada kolom ini menceritakan pentingnya shalawat kepada Nabi Muhammad.Orang akan bertanya Nabi Muhammad itu kan suci dan mashum (terhindar dari dosa) untuk apa mendoakan beliau? Maka meluncurlah jawaban di kolom ini bahwa mendoakan Nabi sebenarnya juga mendoakan kita juga.Semacam take and give.Tawassul.Gandolan Bajunya Nabi Muhammad.Meminta syafaat Nabi Muhammad.Karena Nabi Muhammad do’anya pasti dikabulkan sedangkan kita belum tentu dikabulkan karena kita banyak dosa untuk itulah kita gandolan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kita melompat ke bab

MAHA SATPAM

Di kolom ini saya menemukan kritikan yang keras kepada orang-orang yang suka menyalahkan orang lain ataupun ibadah orang lain. Stempelnya Bid’ah. Seperti satpam, dia mengklaim amal apa yang diterima dan amal apa yang ditolak. Seolah-olah dia sudah pasti masuk surga. Tetapi yang diserang malah kaum-kaum pedesaan hanya masalah berdo’a di kuburan dan semacamnya. Dan kasus-kasus yang besar semacam korupsi malah tidak dimasukan ke satpam ini. Kita bisa belajar bagaimana menghargai pendapat dari kolom ini.

••••

Dan masih banyak kolom-kolom lainnya. Tersaji dengan sangat apik dan hebat. Saya merekomendasikan pembaca untuk membeli buku ini. Buku karya Emha Ainun Nadjib yang berjudul “Slilit Sang Kiai”. Kapan-kapan insyaAlloh, saya akan mengupas sedikit dari buku-buku karya Emha yang lain. Matikan televisi mari membaca buku. Read Book now..

10 tanggapan untuk “Review Buku Slilit Sang Kiai

  1. Saya mlh belum punya satupun.Kapan” mungkin akan beli..Kalau dijelaskan memang jd gak menarik secara daur masih berjalan..so membeli buku daur solusi utang rasa yg pas utk Mbah nun.. Semoga beliau ttp sehat dan kuat..Jadwalnya padat banget

    Suka

Tinggalkan komentar